AYO LIHAT-LIHAT JUGA BOLEH

Selasa, 01 November 2011

The Sorcerer And The White Snake

Berita yang sudah datang jauh-jauh bahwa Jet Li akan membintangi sebuah remake (ah, it’s not actually a remake tapi tepatnya re-telling) dari sebuah legenda klasik Cina, Legends of the White Snake, sudah melahirkan dua sisi ekspektasi yang berbeda. Pertama, bahwa sutradaranya adalah Tony Ching Siu-tung, sutradara dan koreografer laga terkenal yang sudah malang-melintang dari perfilman Hongkong, Cina hingga Bollywood (oh ya, kiprahnya di perfilman Amerika dengan film straight to dvd Steven Seagal, Belly Of The Beast, mari dilupakan saja). Di Hongkong dan Cina, Tony sudah menghasilkan sebaris film legendaris sebagai sutradara (diantaranya dua trilogi klasik A Chinese Ghost Story dan Swordsman) dan penata laga (this includes Hero, House Of Flying
Daggers dan Shaolin Soccer). Aksi superhero Bollywood, ‘Krrish’-nya Hrithik Roshan juga merupakan hasil koreografinya. Retelling baru ini kabarnya akan menampilkan porsi CGI gede-gedean bahkan dibesut dalam trend 3D. If that sounds like a highlight, satunya adalah sebaliknya. Bahwa judul yang dipilih adalah ‘It’s Love’, yang OMG, terdengar lebay meskipun pada dasarnya legenda klasik ini memang adalah sebuah lovestory. untunglahakhirnya mereka memilih maju dengan titel baru, ‘The Sorcerer and the White Snake’, yang semakin menjelaskan bahwa mereka tak mau sia-sia memasang nama besar Jet Li sebagai satu dari empat karakter utama legenda ini, biksu Fahai the demon hunter yang sama legendaris dan pasti sudah dikenal semua yang tahu kisah ini. Selain dua produksi berbeda dari Shaw Brothers, versi terakhirnya tahun 1993 yang disutradarai Tsui Hark, menggunakan sudut pandang satu karakter lagi dan dibandrol judul sesuai itu, ‘Green Snake’, juga cukup punya nilai klasik, baik di barisan cast yang memasang Vincent Zhao, bintang laga yang menggantikan Jet Li di instalmen ‘Once Upon A Time In China’ berikut plot yang sedikit dibelokkan dari legenda aslinya. So then comes the official poster, yang jelas-jelas hanya menonjolkan si biksu. Oke. It’s Jet Li anyway, dan kita pasti paham sekali alasannya. Dalam konteks jualan, mau tak mau ya sah-sah saja.


Triller : 



1 komentar: